Marcus langsung memandang Jenderal Chen.Jenderal Chen mengerutkan kening. Kemudian dia tersenyum sinis pada Marcus. Dia menunggu keputusan yang diambil oleh Marcus.Marcus menjadi gelisah dan marah. Bisa-bisanya Michael memilih waktu ini untuk menyerang? Jika informasi ini salah, maka wajah Marcus akan tercoreng untuk kedua kalinya. Namun, jika informasi ini benar, maka ini kesempatan yang tidak bisa dilewatkan. Jenderal Chen bisa melihat keragu-raguan Marcus. Dia tersenyum, "Oh, kenapa? Apa jangan-jangan kamu tidak tahu apa yang harus diperbuat? Kalau begitu, aku bisa memberi nasehat.""Jenderal Marcus, jika kamu mengijinkan aku berbicara, lebih baik kamu siapkan pasukan garda depan. Karena jika tidak, musuh akan memanfaatkan kesempatan ini sementara pasukanmu belum siap. Jika tidak, kerugian yang kamu derita akan lebih besar. Mereka akan menang," ujar penasehat Jenderal Chen sambil tertawa. Marcus merasa nasehat itu masuk akal. Jendral Chen tersenyum pada si penasehat, "Aku y
Seketika Hanna memeluk Kelinci Sakti. Dia sudah memutuskan untuk menyukai monster lucu ini.Wajah Kelinci Sakti menjadi merah. Dia dipeluk oleh anak kecil. Padahal dia adalah Raja Monster dan tubuhnya lebih kuat dibanding sebelumnya. Bella dan Michael saling menatap dan tersenyum. Bella tertawa ketika melihat wajah Kelinci Sakti yang kebingungan dan tampak tidak berdaya. "Hanna, kamu mau ditemani Kelinci Sakti atau ikut dengan ayah?""Hanna mau bersama Kelinci Sakti. Kita akan bermain bersama," Hanna tersenyum. Sorot matanya kegirangan. Dia menyukai Kelinci Sakti dan tidak akan melepaskannya.Saking bersemangatnya, dia memeluk tubuh Kelinci Sakti dengan erat. Untuk sesaat, Kelinci Sakti tidak bisa bernapas. Michael memandang Kelinci Sakti sambil tersenyum. Dia tidak akan mencemaskan kalau Raja Monster bakal menyakiti anaknya. Lagi pula, level kekuatan Michael masih berada di atas Kelinci Sakti. Tidak, Michael hanya sedikit takut jika kelakuan Hanna menyusahkan Kelinci Sakti. Kal
Michael berjalan masuk."Lihat, dia bertemu seseorang," ujar suara misterius itu. "Apa yang dilakukannya?"Michael berbicara pada kedua orang di sampingnya. Kedua orang itu datang bersama monster kecil. Kemudian Michael membuat kontrak dengan monster tersebut. Kemudian Michael pergi meninggalkan Dunia Buku dari Langit. Saat balik ke gua, Michael menatap Kelinci Sakti dan Bella. Dia terdiam. Setelah berpikir sesaat, Michael menghancurkan kontrak yang dia buat barusan. Michael kembali lagi ke Dunia Buku dari Langit. Dia membebaskan kedua monster kecil itu. Kondisi kedua monster itu terluka parah tapi setidaknya mereka masih hidup. Di dunia baru ini, mereka bisa memulihkan diri. "Oh, dia baik juga rupanya.""Ya. Dia menggunakan kesempatan antara dua dunia untuk mencoba menghancurkan kontrak antara manusia dan monster. Aku pikir dia tidak sengaja menemukan cara itu.""Kalian tahu? Begitu kontrak itu hancur, monster akan langsung mati. Namun, kematian itu diukur dari waktu di
Wiley mencondongkan badannya dan cepat-cepat menasihati, “Kota terpencil itu sangat penting. Kita tidak akan bisa membayangkan konsekuensi yang akan kita hadapi jika Michael menyerang saat pasukan ditarik.” Marcus mengernyit. Apa yang diucapkan Wiley cukup masuk akal. "Mengapa kamu begitu berhati-hati? Kita sudah menunggu berjam-jam karena pasukan tidak bergerak sama sekali di gunung. Kini semua orang sudah kelelahan. Para murid juga sudah banyak yang mengeluh. Aku yakin Jenderal Chen pasti akan tertawa sampai mati jika kita terus seperti ini. Para murid juga mengutuki kita diam-diam,” gerutu Guru Pertama. "Ya. Apa yang Huw pikir tentang Marcus jika Jenderal Chen memberi tahu Huw tentang ini? Aku yakin dia akan berpikir kalau Marcus tidak mempunyai otak. Musuh hanya mengirimkan sebuah pesan kecil. Sementara kita menghabiskan waktu tanpa hasil sepanjang malam,” keluh Guru Kelima. Semua orang yang telah bergabung dengan Marcus berubah menjadi penjilat karena diperlakukan den
Semua murid segera mengangkat senjata mereka mendengar nama Michael disebut. Walaupun cahaya itu sudah pergi jauh dari langit mereka tapi mereka tetap waspada. Perginya Michael dari hadapan para murid Marcus membekas dalam di hari mereka. "Kurang ajar! Apa benar itu Michael?” "Mau pergi ke mana dia malam-malam seperti ini?” "Apa mungkin dia sedang memindahkan para penyelamat?”Mereka saling berpandangan. Wiley dan Marcus juga menggerutu ke arah cahaya menghilang. Sorot mata mereka sangat pelik. "Apa mungkin Michael melarikan diri?” Tiba-tiba Guru Pertama mengeluarkan dugaannya. "Bagaimana menurutmu?” tanya Marcus sambil mengernyit. Wiley menggelengkan kepala dan berkata, “Dia tidak mungkin melarikan diri. Kalau dia mau melarikan diri, dia pasti sudah melakukannya dari sejak awal. Namun dari bayangan yang baru saja melintas, memang sepertinya itu Michael, karena Kapak Pangu-nya begitu mencolok. Hanya saja aku tidak mengerti. Dia melintas di atas kepala kita di
Marcus mengalami gangguan mental setelah peristiwa semalam yang tidak ada habisnya. Guru Kelima dan Keenam menatap Marcus yang berubah garang. Bagaimana cara mengatasinya? Marcus tidak bisa tidur. Begitu juga dengan mereka. Guru Kelima dan Keenam hanya berdiri dan patuh akan perintah Marcus. Dia tidak berani memancing kemarahan Marcus. Marcus duduk di kursi utama dan memukul meja dengan marah, “Kurang ajar sekali Michael ini! Dia ingin mati sepertinya. Kita sampai tidak bisa tidur sepanjang malam karena tingkahnya yang terus terbang bolak balik sepanjang malam tanpa tujuan.” Wiley menundukkan kepala. Dia tidak tahu harus berkata apa. "’Katakan, apa yang harus kita lakukan?” Marcus berteriak dingin sambil menatap mereka yang ada di hadapannya. Wiley masih berpikir. Guru Pertama memberanikan diri berkata saat tidak ada satu pun yang berani bicara, “Marcus, tenanglah. Semakin kamu marah, akan semakin berantakan kita. Bukankah ini yang Michael inginkan? Dia melakukan sem
Pasukan lini tengah yang masih dalam keadaan mengantuk yang berjumlah 30.000 orang bergegas maju saat melihat pasukan garda depan runtuh. Namun mereka segera membuang baju perangnya dan lari kocar kacir untuk menyelamatkan diri saat berhadapan dengan pasukan monster yang rapi dan ganas. Pasukan monster yang sangat banyak seperti memasuki wilayah tak berpenghuni. Mereka menginjak-injak pasukan Paviliun Dewa Pengobatan dengan telapak kaki besi dan mengaum garang. Pasukan yang berjumlah hampir 10.000 orang bergerak. Pasukan yang dipimpin Jenderal Chen yang berjumlah 30.000 orang juga ikut membantu dengan panik. Namun pasukan yang dipimpin Jenderal Chen yang berada di lini tengah kocar-kacir. Semangat mereka hilang dan memutuskan untuk melarikan diri. Mereka berlari dan saling bertabrakan karena melarikan diri dengan tergesa-gesa tanpa arah yang jelas. Pasukan yang berjumlah 40.000 orang itu tidak bisa menghindar dari orang-orang yang berusaha melarikan diri. Sepuluh ribu monst
Suasana hati Marcus tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata saat melihat para penolongnya ketakutan sampai mati oleh ancaman Michael. "Aku ingatkan kamu, Marcus. Kamu hanyalah seekor semut di tanganku. Aku bisa membunuhmu dengan hanya mencubitmu kapan pun aku mau,” Michael tiba-tiba memberi peringatan dengan suara dingin. Detik selanjutnya, tangan Michael bergerak tanpa diduga. Bang!Marcus merasa seperti tertindih sebuah gunung yang besar. Seluruh tubuhnya melayang beberapa langkah dan menghantam tanah dengan keras. "Kamu masih ingin hidup?” Michael mendekati Marcus dan menginjak wajahnya saat Marcus berusaha keras untuk bangkit. Kepala Marcus pun menempel di tanah. Marcus merasa benar-benar dipermalukan. Dia menggertakkan giginya dan berusaha bergerak namun dia tidak dapat melepaskan diri dari belenggu kaki Michael. Dia pun hanya bisa membiarkan Michael menginjak wajahnya seperti anjing mati. "Apa yang kamu inginkan?” teriak Marcus dingin. Michael semakin men